www.fasznews.com -
Malang, 2024. Santri kembali menjadi menjadi perhatian penting dalam pendidikan di Indonesia. Berkitaan dengan masalah-masalah yang terjadi dalam lingkup pesantren terutama untuk mengurangi kasus-kasus negatif yang selama ini “dituduhkan” kepada pondok pesantren yang menjadi sarang radikalisme dan terorisme, maka pengabdian kepada masyarakat kembali diadakan di Pondok Pesantren Nurul Ikhsan Krebet, Kec. Bululawang, Malang .
Pentingnya santri dibekali dengan pengetahuan tentang pemanfaatan media sosial internet dalam mengakses indormasi yang terji di internet menjadi poin khusus dalam pembinaan satri di masa mendatang. Santri perlu dibekali dengan berbagai ketrampilan menhadapi tantangan dalam era keterbukaan informasi.
Informasi yang sekarang dengan mudah diakses melalui media internet menjadikan santri mudah terpapar informasi yang tidak jelas, sehingga menjadikan santri terjerumus dalam kegiatan-kegiatan yang justru bertentangan dengan ajaran agama.

Dosen FISIP Universitas Brawijaya Dr. Moch. Fauzie Said, M.Si. mengatakan santri harus memiliki integritas dalam memanfaatkan media sosial “Modal utama bagi santri dalam meningkatkan integritas diri salah satunya adalah dengan ketrampilan pemanfaatan media sosial yang berkorelasi erat dengan teknologi informasi,” ujarnya.
Bagaimana santri mampu memanfaatkan informasi yang tersaji di internet dengan lebih bijak guna menambah nilai bagi dirinya sendiri inilah yang menjadi tujuan utama dari kegiatan ini.
Menghadapi kompleksitas bangsa saat ini, yang menjadi pekerjaan rumah bersama dan merupakan tantangan besar yang harus diselesaikan bersama, termasuk di dalamnya adalah para santri.
Seperti kita ketahui bersama bahwa budaya yang terbangun dalam generasi sekarang ini yang cenderung menukai visualitas, maka tidak dapat dipungkiri bahwa internet menjadi salah satu sarana yang paling banyang diakses oleh generasi milenial ataupun generasi Z.
Kemampuan dalam perolehan informasi dengan menggunakan akses internet tidak diragukan lagi begitu cepat diadaptasi dan dipelajari oleh generasi milenial dan generasi Z.
Oleh karena itu kegiatan sosialisasi kebijakan pemanfaatan media sosial (internet) ini dilakukan sebagai sumbangsih pengabdian nyata guna quality control bagi para santri, sehingga mereka mampu menjadikan ketrampilan mengakses dan memanfaatkan media sosial (internet) untuk lebih membangun integritas diri.